Daftar Isi Konten
Mbah Surip, dengan nama asli Urip Achmad Rijanto, adalah salah satu musisi paling eksentrik dan berpengaruh di Indonesia. Lahir pada 5 Mei 1949 di Mojokerto, Jawa Timur, Musisi satu ini dikenal dengan gaya hidupnya yang sederhana, karakternya yang ceria, dan tentu saja lagu-lagunya yang penuh semangat. Popularitasnya melambung dengan hits “Tak Gendong” yang tak hanya merajai tangga lagu tetapi juga mengubah pandangan masyarakat terhadap musik yang ringan dan penuh humor. Artikel ini akan mengulas perjalanan hidup, karier musik, kontribusi, serta warisan Mbah Surip dalam dunia musik Indonesia.
Awal Kehidupan dan Latar Belakang Mbah Surip
Urip Achmad Rijanto lahir dari keluarga sederhana dan besar di Mojokerto. Kehidupannya yang penuh warna dimulai sejak kecil, di mana ia dikenal sebagai anak yang cerdas dan kreatif. Mbah Surip menempuh pendidikan formal hingga SMA, dan sempat mengenyam pendidikan di sekolah teknik, namun tidak selesai. Pada masa mudanya, ia bekerja berbagai macam pekerjaan, termasuk sebagai teknisi dan buruh pabrik, yang membawanya merantau ke berbagai tempat.
Karier Awal
Musisi ini memulai karier musiknya dengan jalan yang tidak biasa. Pada tahun 1980-an, ia merantau ke Amerika Serikat dan bekerja serabutan sambil mengasah bakat musiknya. Ia sempat bermain musik di jalanan dan kafe kecil, yang kemudian membentuk gaya bermusiknya yang unik dan bebas. Pengalaman hidupnya di Amerika memberikan banyak inspirasi bagi lirik dan gaya musiknya yang khas.
Kepulangan ke Indonesia dan Perjuangan Musik
Setelah kembali ke Indonesia pada akhir 1980-an, Mbah Surip mulai serius meniti karier di dunia musik. Namun, perjalanan ini tidak mudah. Ia sempat mengeluarkan beberapa album, tetapi kurang mendapatkan perhatian publik. Pada tahun 1997, ia merilis album “Ijo Royo-Royo” dan “Indonesia I”, tetapi baru pada tahun 2003, dengan album “Reformasi”, namanya mulai dikenal di kalangan tertentu.
Puncak Popularitas dengan “Tak Gendong”
Puncak popularitas Urip Achmad Rijanto datang secara tiba-tiba pada tahun 2009 dengan lagu “Tak Gendong”. Lagu ini memiliki lirik yang sederhana, repetitif, namun sangat catchy, dan disertai dengan suara khas Mbah Surip serta tawa yang menjadi ciri khasnya. “Tak Gendong” menjadi fenomena di Indonesia, tidak hanya merajai tangga lagu tetapi juga menjadi meme dan lagu wajib di berbagai acara.
Keunikan Mbah Surip tidak hanya pada musiknya tetapi juga pada penampilannya yang eksentrik dengan rambut gimbal, topi khas, dan pakaian nyentrik. Sosoknya yang selalu ceria dan sederhana membuatnya dicintai oleh berbagai kalangan.
Gaya Musik dan Lirik
Musik Mbah Surip sering digambarkan sebagai perpaduan antara reggae, folk, dan campursari, dengan lirik yang kerap kali sederhana namun menyentuh dan penuh humor. Lagu-lagunya banyak bercerita tentang kehidupan sehari-hari, persahabatan, dan kebahagiaan sederhana. Gaya musiknya yang santai dan penuh semangat berhasil menarik perhatian publik yang luas.
Kematian dan Warisan
Tragisnya, Mbah Surip meninggal dunia pada 4 Agustus 2009, hanya beberapa bulan setelah mencapai puncak popularitasnya. Kematian mendadaknya yang disebabkan oleh serangan jantung meninggalkan duka mendalam bagi para penggemarnya. Meski demikian, warisannya dalam dunia musik Indonesia tetap abadi.
Lagu “Tak Gendong” tetap menjadi simbol kebahagiaan sederhana dan terus dinyanyikan oleh banyak orang. Mbah Surip juga dikenang sebagai contoh bahwa sukses dalam dunia musik tidak selalu harus melalui jalan yang mainstream. Keberhasilannya membuktikan bahwa keunikan dan ketulusan bisa menjadi kunci sukses dalam industri musik.
Pengaruh dan Penghargaan
Pengaruh Mbah Surip terhadap musik Indonesia cukup signifikan, terutama dalam menunjukkan bahwa musik bisa menjadi sarana untuk mengekspresikan kebahagiaan dan humor. Meskipun kariernya singkat, Mbah Surip berhasil menunjukkan bahwa gaya hidup sederhana dan karakter yang unik dapat menciptakan dampak besar.
Setelah kematiannya, Mbah Surip menerima berbagai penghargaan sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusinya dalam musik Indonesia. Banyak musisi muda yang mengaku terinspirasi oleh keberanian dan kreativitas Mbah Surip.
Mbah Surip adalah simbol dari keberhasilan yang datang dari keunikan dan ketulusan. Melalui musik dan gaya hidupnya yang sederhana, ia berhasil menyentuh hati banyak orang dan meninggalkan warisan yang tak terlupakan dalam dunia musik Indonesia. Lagu-lagunya yang penuh semangat dan humor, terutama “Tak Gendong”, akan terus dikenang sebagai karya yang membangkitkan keceriaan dan kebahagiaan. Warisan Mbah Surip menunjukkan bahwa dalam musik, yang paling penting adalah menyampaikan kebahagiaan dan kejujuran, sesuatu yang akan selalu dikenang dan dihargai oleh para penggemarnya.
Baca Juga Artikel Di GAMEKU
+ There are no comments
Add yours